OBYEK BATU WAJAH

Masih ingatkah anda saat gunung Merapi yang berada diujung Utara kota Yogyakarta erupsi dahsyat di tahun 2010? iya kala itu dari Kamis sore hingga Jum’at dini hari warga lereng merapi berhamburan menyelamatkan diri, dan mengungsi menjauh dari rumahnya yang memang tepat berada dibawah kawah gunung Merapi. Yang hanya berjarak dalam radius 5 Kilometer saja, disis Selatan gunung, yakni sekitaran rumah Juru Kunci Gunung Merapi yakni Mbah Marijan, di desa Kepuharjo, kecamatan Cangkringan, Sleman.

Nah kini sisa -sisa erupsi, salah satunya ada yang berupa batu besar, Batu seukuran lima kali lipat gajah dewasa, masyarakat mengenalnya dengan sebutan batu Alien, namun sebenarnya aslinya bernama alian (dalam bahasa jawa yang berarti pindahan). Ya mungkin karena perbedaan persepsi pengucapan saja hingga seakan bernama alien yang konotasi makhluk luar angkasa.

Batu besar tersebut berada di Dusun Jambu, Kelurahan Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman tersebut memiliki keunikan, yakni sepintas terlihat seperti wajah manusia. Lokasi batu besar ini berada di sebelah barat aliran sungai Gendol yang menjadi jalur tumpahan lava pada erupsi 2010 lalu. Kini, lokasi tersebut menjadi tempat wisata langganan lava tur Merapi karena keunikannya.

Ini memang unik karena jika dilihat dari satu sisi sebelah Selatan, batu ini seperti menyerupai wajah manusia ada mata, hidung, telinga dan mulutnya.

Anda penasaran ? Jangan lewatkan jika anda berkunjung ke Yogyakarta, silahkan berkunjung ke lereng Gunung Merapi lewat Jalur Obyek wisata Kaliurang Juga Bisa, para pemandu siap mengantar anda ke semua lokasi wilayah korban erupsi Merapi, termasuk melihat batu mirip wajah ini, monggo silahkan

OBYEK BUNGKER KALIADEM

Bunker di Kaliadem, Kabupaten Sleman kini menjadi salah satu objek wisata yang dikunjungi kala lava tour Merapi. Konon, kerap terdengar suara tangisan misterius dari dalam bunker. Lokasinya berada di dusun Kaliadem, Desa Kepuharjo, Cangkringan. Sebelum menjadi tempat wisata seperti sekarang, Bunker Kaliadem tertimbun oleh material merapi setebal 4 meter pada saat erupsi Gunung Merapi tahun 2010 kemudian baru pada tahun 2013 berhasil digali menggunakan alat berat.

Bunker Kaliadem merupakan salah satu dari beberapa bunker peninggalan Belanda yang dibangun di lereng Gunung Merapi. Bunker ini digunakan sebagai tempat perlindungan darurat dari awan panas atau lebih dikenal dengan wedus gembel. Bangunannya masih terlihat kokoh hingga saat ini, bunker ini tersusun dari dinding, atap, dan pintu beton berlapis baja. Ukuran ruangan dalam sekitar 7×10 m2 dengan ketinggian 15 m dan mampu menampung sekitar 100 orang.

Suasana terasa sepi dan pengap begitu memasuki ruangan utama bunker ini. Meskipun sudah ada 2 lampu dihidupkan untuk menerangi ruangan ini. Di tengah-tengah bunker sengaja dibiarkan sisa lava panas, terdapat juga 2 buah kamar mandi di dalamnya. Menurut warga yang biasa mengantarkan wisatawan ke sekitar Merapi, di Bunker Kaliadem kerap terdengar suara tangisan bila waktu mulai memasuki malam. Hal ini berhubungan dengan tewasnya 2 orang relawan di dalam bunker yang tidak mampu menahan terjangan awan panas mencapai 500 derajat Celsius yang merangsak masuk ke dalam bunker.

Saat ini bunker kaliadem difungsikan sebagai objek wisata sekaligus sebagai sarana edukasi untuk mengenalkan tempat perlindungan serta kontruksi bangunan tahan terhadap gempa. Namun, mengingat aktivitas Gunung Merapi yang masih aktif, ada baiknya jika Bunker Kaliadem difungsikan kembali sebagai bunker untuk berlindung dari wedus gembel

OBYEK MUSEUM MINI SISA HARTAKU

Erupsi dahsyat gunung Merapi 2010 yang lalu meninggalkan kesan yang begitu mendalam bagi warga lereng Merapi yang menjadi korbannya. Letusan kala itu menyapu sejumlah desa yang ada di sisi selatan lereng Merapi, dan salah satunya adalah Dusun Petung, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Semua rumah di daerah tersebut hancur tersapu awan panas, termasuk rumah milik Watinem dan keluarganya. Setahun pascaerupsi, Sriyanto salah satu anak dari Watinem mencoba mengumpulkan sisa-sisa harta mereka yang rusak akibat letusan gunung Merapi. “Saat itu anak saya mengumpulkan barang-barang yang tersisa dan diletakan di dalam rumah yang tinggal dindingnya saja,” ujar Watinem. Lebih lanjut dia menceritakan, awalnya pengumpulan barang tersebut ditujukan sebagai pengingat kepada anak-cucu mereka mengenai kedahsyatan letusan Merapi.

Setelah sisa-sisa harta yang terkumpul cukup banyak dan mampu menarik banyak pengunjung, rumah milik Sriyanto tersebut disulap menjadi sebuah museum sederhana yang dikenal dengan nama Museum Mini Sisa Hartaku. Di dalam rumah tersebut tersimpan sejumlah koleksi yang cukup lengkap.
Mulai dari bekas botol yang meleleh, dokumen – dokumen, peralatan rumah tangga, gelas, piring, uang logam yang meleleh, sendok yang juga sudah meleleh, komputer, televisi yang juga meleleh serta pakaian – pakaian yang sudah hangus sebagian.

Di bagian depan museum juga terpampang motor dan sepeda yang hangus terkena awan panas. Masih di area depan, terdapat dua buah kerangka sapi milik Watinem dan anaknya yang juga mati terkena awan panas.

OBYEK PETILASAN MBAH MARIDJAN

Erupsi besar gunung Merapi 2010 meninggalkan duka bagi masyarakat lereng Merapi yang langsung menjadi korbannya. Beberapa dari mereka harus rela kehilangan anggota keluarga karena musibah tersebut.

Di antara yang menjadi korban kedahsyatan letusan Merapi 2010 adalah sang juri kunci Mbah Maridjan. Pada saat itu, 26 Oktober 2010 Mbah Maridjan meninggal di kediamannya karena luncuran awan panas yang menyapu Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain sang juru kunci, di kediaman tersebut Tutur Priyanto (relawan PMI) dan Yuniawan Wahyu Nugroho (wartawan Viva News) juga menjadi korban karena mencoba menyelamatkan warga yang masih ada di daerah tersebut.

Bencana telah berlalu, saat ini kawasan Kinahrejo yang berada sekitar 4 kilometer dari puncak Merapi tersebut menjadi bagian Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) dan dilarang untuk ditinggali.Meskipun demikian, petilasan rumah Mbah Maridjan menjadi salah satu obyek wisata yang selalu ramai dikunjungi wisatawan. Nama besar sang juru kunci dan kedahsyatan erupsi 2010 mampu menarik banyak pengunjung datang ke tempat tersebut.Di petilasan tersebut terdapat beberapa bangunan, dua buah bangunan berbentuk joglo adalah sebagian bangunan yang ada di kawasan tersebut.

OBYEK SUNRISE DI KAKI MERAPI

Merapi memiliki sejuta cerita,sejuta keindahan yang pantang terlewatkan lokasi gunung Merapi yang berada diujung Utara kota Yogyakarta dan mengalami erupsi dahsyat di tahun 2010 itu syarat dengan kenangan. Iya kala itu hari Kamis sore hingga Jum’at dini hari warga lereng merapi berhamburan menyelamatkan diri, dan mengungsi menjauh dari rumahnya yang memang tepat berada dibawah kawah gunung Merapi. Yang hanya berjarak dalam radius 5 Kilometer saja, disisi Selatan gunung, yakni sekitaran rumah Juru Kunci Gunung Merapi yakni Mbah Marijan, di desa Kepuharjo, kecamatan Cangkringan, Sleman.

Salah satu keindahannya adalah momen sunrise. Pastikan kamu bangun pagi-pagi benar supaya tidak keduluan matahari. Melihat sunrise dari kaki gunung pasti akan menimbulkan sensasi yang berbeda jika dibandingkan dengan sunrise di laut atau pun di puncak. Saat pagi hari, kamu juga bisa melihat Merapi secara jelas hingga lekuk-lekuknya. Langit yang biru bersih tanpa awan semakin mempercantik pemandangan. Penasaran dengan sunrise Merapi?anda dapat memilih paket yang telah disediakan para penjaja lava tour Merapi yang mudah sekali anda dapatkan.

OBYEK TREK BASAH KALI KUNING

Merapi memiliki sejuta cerita,sejuta keindahan yang pantang terlewatkan lokasi gunung Merapi yang berada diujung Utara kota Yogyakarta dan mengalami erupsi dahsyat di tahun 2010 itu syarat dengan kenangan. Iya kala itu hari Kamis sore hingga Jum’at dini hari warga lereng merapi berhamburan menyelamatkan diri, dan mengungsi menjauh dari rumahnya yang memang tepat berada dibawah kawah gunung Merapi. Yang hanya berjarak dalam radius 5 Kilometer saja, disisi Selatan gunung, yakni sekitaran rumah Juru Kunci Gunung Merapi yakni Mbah Marijan, di desa Kepuharjo, kecamatan Cangkringan, Sleman.
Nah ini juga merupakan paket wisata terfavorit yaitu trek basah Kali Kuning rute Kali Kuning tidaklah begitu jauh, hanya sekitar 30 menit saja. Namun dipastikan perjalanan menyusuri Kali Kuning ini tidak akan terlupakan dan mengecewakan.

Saat memulai perjalanan, wisatawan seakan dibawa ke sebuah tempat yang hilang. Tidak ada hiruk-pikuk dan bisingnya suara kendaraan, rumah maupun gedung bertingkat. Di sepanjang perjalanan, wisatawan akan berjalan sembari menikmati pemandangan alam di antara tebing tinggi dan rimbunnya hutan pinus.

Di tengah-tengah dua tebing yang tinggi itu terdapat aliran Kali Kuning yang dangkal dengan aliran airnya begitu jernih. Gemericik air Kali Kuning dan kicauan burung akan menemani sepanjang perjalanan.
Sebelum itu wisatawan bakal melintasi sebuah jembatan permanen yang dikenal dengan nama jembatan Pluyon. Jembatan ini lumayan panjang dan berada di atas sungai dan diapit dua tebing tinggi.Umbul Lanang dan Umbul Wadon adalah dua mata air yang ada di lereng Merapi yang akan dilalui oleh para wisatawan.

Disediakan pula untuk wisatawan tempat selfi dengan latar belakang Gunung Merapi. Wisatawan dapat memilih berfoto di berbagai instalasi berbagai bentuk serta satwa burung hantu.

OBYEK STONEHENGE & CASTLE

Salah satu obyek wisata baru di lavatour merapi adalah Stonehenge,anda pasti pernah dengar istilah itu,iya bener Stonehenge merupakan bangunan yang dibangun pada zaman perunggu dan Neolitikum. Bangunan ini berupa tumpukan batuan yang disusun seperti gawang dengan formasi melingkar. Situs peninggalan purbakala ini berada di Negara Inggris. Lha kok di Inggris? Terus yang di Jogja apaan? Yups, bangunan Stonehenge di Jogja merupakan replika dari bangunan aslinya yang berada di Negaranya Ratu Elizabeth.

Bangunan ini dibuat dari beton yang dibentuk sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk batuan yang berada di Stonehenge Inggris. Stonehenge di Jogja ini sangat cocok bagi teman-teman yang suka berfoto atau selfie. Yah, setidaknya bisa berfoto di Stonehenge tanpa harus mengeluarkan biaya yang banyak untuk pergi ke Inggris, hehehe. Selain itu, suasana alamnya juga sangat indah.

Lokasi Stonehenge Jogja berada di kaki Gunung Merapi yang berada di Kabupaten Sleman. Sebenarnya lokasi Stonehenge Merapi ini berada di areal The Lost World Castle dan juga Rumah Hobbit Merapi. Adapun alamat lengkapnya adalah Kepuharjo, Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta satu areal dengan The Lost World Castle